Berita Gunung Merapi terbaru , Merapi kembali muntahkan lava panas SEMARANG: Sejumlah surat kabar umum terbitan Jateng dan DIY menurunkan berita utama di antaranya Gunung Merapi kembali memuntahkam lava panas, Basarnas Penanggulangan Bencana Merapi terus menyisir Desa Kinahrejo dan Kaliadem mencari korban yang hilang.
PEMAKAMAN MERAPI: Awan hitam bergelayut di atas Gunung Merapi. Ribuan orang menitikkan air mata saat mengantar iring-iringan pemberangkatan jenazah korban awan panas Merapi ke tempat peristirahatannya yang terakhir, kemarin. Korban semburan awan panas dimakamkan di dua tempat.
Sebanyak 20 korban dimakamkan secara massal di pemakaman umum Sidorejo, Umbulharjo. Adapun, keluarga Mas Penewu Surakso Hargo atau Mbah Maridjan dimakamkan di Dusun Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Almarhum Mbah Maridjan dimakamkan bersama empat saudara dan cucunya, yakni masing Narwadi (menantu), Udin (cucu), Nursiam (istri Narwadi) dan Nurul (cucu). Kelima jenazah korban dimakamkan secara terpisah. (Suara Merdeka)
SUPLAI AIR PUTUS: Suplai air bersih ke tiga desa di kawasan puncak Gunung Merapi masing-masing Desa Sidorejo, Balerante dan Panggang, Kecamatan Kemalang putus.
Putusnya suplai disebabkan jaringan pipa dari Umbul Bebeng di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta ke arah Klaten hancur terhantam material vulkanik yang muntah saat letusan. "Suplai air sudah macet setelah letusan sehingga tidak ada lagi air di rumah," ungkap Kades Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Suroso, kemarin.
Dia mengatakan akibat letusan Gunung Merapi dua hari lalu, jaringan pipa hancur. Baik jaringan yang ke arah Kecamatan Kemalang atau jaringan induk di Sleman. Dengan luluhnya jaringan air bersih tersebut, ribuan jiwa yang saat ini tengah mengungsi tidak memiliki pasokan air bersih di rumah. (Suara Merdeka)
MUNTAH LAGI: Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas (wedhus gembel), kemarin malam, sebanyak dua kali. Awan panas pertama keluar pada pukul 16.13 WIB. Adapun, titik api diam (lava pijar) akhirnya muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas kedua.
Titik api diam mulai terlihat pada pukul 19.54 WIB dari pos pengamatan Plawangan, mengarah ke Kali Gendol, dengan jarak luncur sekitar 3 kilometer. "Hampir bersamaan [awan panas], muncul lava pijar," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandrio, tadi malam.
Dia menjelaskan, muntahan material vulkanik yang terjadi sore kemarin tergolong berskala kecil. Peristiwa tersebut juga terjadi tidak lama. "Material yang keluar hanya 3 km ke arah Kali Gendol," ungkapnya.(Harian Jogja)
WARGA HILANG: Basarnas Penanggulangan Bencana Merapi, terus menyisir Desa Kinahrejo dan Kaliadem, menyusul kabar dua warga belum ditemukan. "Masih ada dua warga belum ditemukan. Seharian kami sisir Kinahrejo, tapi hasilnya nihil. Besok [hari ini] pencarian dilanjutkan ke Kaliadem," kata Koordinator Basarnas Penanggulangan Bencana Merapi, Waluyo Raharjo, kemarin.
Sementara itu, 20 jenazah korban Merapi dimakamkan secara massal di Sidorejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Komandan Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Sleman, Widi Sutikno, mengungkapkan seluruh korban yang meninggal 32 orang. Namun dari total 32 jenazah, 12 jenazah sudah diambil pihak keluarga dan dimakamkan sendiri, termasuk jenazah Mbah Maridjan.
"Korban dimakamkan secara massal di tanah kas desa milik Pemdes Umbulharjo, karena sebagian besar yang meninggal memang warga dari Desa Umbulharjo," jelasnya. (Harian Jogja).
PUTIHKAN UTANG: Bank Indonesia (BI) meminta kalangan perbankan untuk mempertimbangkan dapat memberikan kebijakan pemutihan (penghapusan) utang, bagi pengusaha mikro kecil menengah (UMKM) maupun perorangan korban bencana aerupsi Gunung Merapi.
Pejabat Dewan Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi mengatakan pemutihan utang sangat memungkinkan bisa dilakukan, meski sementara ini syarat pemutihan baru bisa direalisasikan jika bencana berkategori bencana nasional.
"Syaratnya memang begitu, tapi ini sedang dipikirkan kemungkinan-kemungkinannya bisa meringankan beban bagi korban bencana itu," ujarnya saat mengunjungi Posko Utama Pakem, di Sleman, kemarin.(Harian Jogja)
PERLUAS LAYANAN: PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (AUI) memperluas layanan syariah dengan membuka kantor cabang di Kota Semarang, menyusul pertumbuhan bisnis ini yang membaik di wilayah Jateng beberapa tahun terakhir ini.
Managing Director Allianz Utama, Soekrisno Tjokro mengemukakan hingga September 2010, tercatat kinerja asuransi syariah di provinsi ini meningkat meliputi kontribusi premi (gross written contribution) Rp2,33 miliar, fee (ujrah) Rp1,07 miliar, dan dana kebajikan (tabarru) Rp1,26 miliar.
Wilayah Semarang dan sekitarnya memiliki andil cukup besar sepanjang 2009 dengan mencatat kontribusi premi Rp3,66 miliar, ujrah Rp1,55 miliar dan tabarru Rp2,11 miliar.(Bisnis Indonesia Sisipan Jateng dan DIY)
PENERIMAAN PAJAK: Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mendominasi penerimaan pajak di Kabupaten Purbalingga, yang didorong daeri tingginya kepatuhan Wajib Pajak.
Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga Soedirman Lodanta Simamora mengatakan sebanyak 60% dari total penerimaan pajak terbesar disumbang oleh kedua jenis pajak tersebut.
"Berbeda dengan daerah lain, WP PBB di wilayah ini tidak perlu diimbau, karena kepatuhan mereka cukup tinggi dan datang sendiri ke kantor untuk menanyakan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) PBB. Ini yang menjadi faktor mendorong Purbalingga menjadi juara satu dari sisi penerimaan PBB di wilayah DJP II," ujarnya, kemarin.(Bisnis Indonesia Sisipan Jateng dan DIY)
PURA MANGKUNEGARAN: Revitalisasi Pura Mangkunegaran diharapkan dapat segera terlaksana awal November. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng telah melelang proyek yang diperkirakan menelan dana Rp 9,5 miliar itu.
Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Yob S Nugroho, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu, mengemukakan Pemkot Solo hingga saat ini masih menunggu pengumuman pemenang lelang proyek revitalisasi Pura Mangkunegaran.
"Informasi yang kami peroleh sudah ada evaluasi revitalisasi Pura Mangkunegaran yang dilakukan BP3 Jateng di Yogya. Dan saat ini kami masih menunggu pemenang lelang untuk melaksanakan proyek itu," katanya.(Solopos)
SANKSI LISTRIK: PLN UPJ Manahan Solo memberi sanksi biro teknik listrik (BTL) yang dinilai nakal dan tidak bertanggung jawab terkait pemasangan instalasi listrik sistem prabayar di selter PKL Manahan.
Menurut Manajer PLN UPJ Manahan Maryanto DS, BTL tersebut diberi sanksi tidak boleh melakukan aktivitas selama satu bulan. "Itu sebagai pelajaran bagi mereka agar tidak mengulangi hal yang sama," ujarnya, kemarin.
Dia mengimbau kepada Paguyuban PKL Gotong Royong Manahan untuk berkoordinasi dengan PLN jika ingin memasang instalasi listrik baru. "Kalau PKL ingin memasang instalasi listrik yang baru, datang saja ke PLN dan berkoordinasi dengan kami. Kami akan memberikan solusi bagi PKL," papar Maryanto.
PEMAKAMAN MERAPI: Awan hitam bergelayut di atas Gunung Merapi. Ribuan orang menitikkan air mata saat mengantar iring-iringan pemberangkatan jenazah korban awan panas Merapi ke tempat peristirahatannya yang terakhir, kemarin. Korban semburan awan panas dimakamkan di dua tempat.
Sebanyak 20 korban dimakamkan secara massal di pemakaman umum Sidorejo, Umbulharjo. Adapun, keluarga Mas Penewu Surakso Hargo atau Mbah Maridjan dimakamkan di Dusun Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Almarhum Mbah Maridjan dimakamkan bersama empat saudara dan cucunya, yakni masing Narwadi (menantu), Udin (cucu), Nursiam (istri Narwadi) dan Nurul (cucu). Kelima jenazah korban dimakamkan secara terpisah. (Suara Merdeka)
SUPLAI AIR PUTUS: Suplai air bersih ke tiga desa di kawasan puncak Gunung Merapi masing-masing Desa Sidorejo, Balerante dan Panggang, Kecamatan Kemalang putus.
Putusnya suplai disebabkan jaringan pipa dari Umbul Bebeng di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta ke arah Klaten hancur terhantam material vulkanik yang muntah saat letusan. "Suplai air sudah macet setelah letusan sehingga tidak ada lagi air di rumah," ungkap Kades Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Suroso, kemarin.
Dia mengatakan akibat letusan Gunung Merapi dua hari lalu, jaringan pipa hancur. Baik jaringan yang ke arah Kecamatan Kemalang atau jaringan induk di Sleman. Dengan luluhnya jaringan air bersih tersebut, ribuan jiwa yang saat ini tengah mengungsi tidak memiliki pasokan air bersih di rumah. (Suara Merdeka)
MUNTAH LAGI: Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas (wedhus gembel), kemarin malam, sebanyak dua kali. Awan panas pertama keluar pada pukul 16.13 WIB. Adapun, titik api diam (lava pijar) akhirnya muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas kedua.
Titik api diam mulai terlihat pada pukul 19.54 WIB dari pos pengamatan Plawangan, mengarah ke Kali Gendol, dengan jarak luncur sekitar 3 kilometer. "Hampir bersamaan [awan panas], muncul lava pijar," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandrio, tadi malam.
Dia menjelaskan, muntahan material vulkanik yang terjadi sore kemarin tergolong berskala kecil. Peristiwa tersebut juga terjadi tidak lama. "Material yang keluar hanya 3 km ke arah Kali Gendol," ungkapnya.(Harian Jogja)
WARGA HILANG: Basarnas Penanggulangan Bencana Merapi, terus menyisir Desa Kinahrejo dan Kaliadem, menyusul kabar dua warga belum ditemukan. "Masih ada dua warga belum ditemukan. Seharian kami sisir Kinahrejo, tapi hasilnya nihil. Besok [hari ini] pencarian dilanjutkan ke Kaliadem," kata Koordinator Basarnas Penanggulangan Bencana Merapi, Waluyo Raharjo, kemarin.
Sementara itu, 20 jenazah korban Merapi dimakamkan secara massal di Sidorejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Komandan Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Sleman, Widi Sutikno, mengungkapkan seluruh korban yang meninggal 32 orang. Namun dari total 32 jenazah, 12 jenazah sudah diambil pihak keluarga dan dimakamkan sendiri, termasuk jenazah Mbah Maridjan.
"Korban dimakamkan secara massal di tanah kas desa milik Pemdes Umbulharjo, karena sebagian besar yang meninggal memang warga dari Desa Umbulharjo," jelasnya. (Harian Jogja).
PUTIHKAN UTANG: Bank Indonesia (BI) meminta kalangan perbankan untuk mempertimbangkan dapat memberikan kebijakan pemutihan (penghapusan) utang, bagi pengusaha mikro kecil menengah (UMKM) maupun perorangan korban bencana aerupsi Gunung Merapi.
Pejabat Dewan Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi mengatakan pemutihan utang sangat memungkinkan bisa dilakukan, meski sementara ini syarat pemutihan baru bisa direalisasikan jika bencana berkategori bencana nasional.
"Syaratnya memang begitu, tapi ini sedang dipikirkan kemungkinan-kemungkinannya bisa meringankan beban bagi korban bencana itu," ujarnya saat mengunjungi Posko Utama Pakem, di Sleman, kemarin.(Harian Jogja)
PERLUAS LAYANAN: PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (AUI) memperluas layanan syariah dengan membuka kantor cabang di Kota Semarang, menyusul pertumbuhan bisnis ini yang membaik di wilayah Jateng beberapa tahun terakhir ini.
Managing Director Allianz Utama, Soekrisno Tjokro mengemukakan hingga September 2010, tercatat kinerja asuransi syariah di provinsi ini meningkat meliputi kontribusi premi (gross written contribution) Rp2,33 miliar, fee (ujrah) Rp1,07 miliar, dan dana kebajikan (tabarru) Rp1,26 miliar.
Wilayah Semarang dan sekitarnya memiliki andil cukup besar sepanjang 2009 dengan mencatat kontribusi premi Rp3,66 miliar, ujrah Rp1,55 miliar dan tabarru Rp2,11 miliar.(Bisnis Indonesia Sisipan Jateng dan DIY)
PENERIMAAN PAJAK: Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mendominasi penerimaan pajak di Kabupaten Purbalingga, yang didorong daeri tingginya kepatuhan Wajib Pajak.
Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga Soedirman Lodanta Simamora mengatakan sebanyak 60% dari total penerimaan pajak terbesar disumbang oleh kedua jenis pajak tersebut.
"Berbeda dengan daerah lain, WP PBB di wilayah ini tidak perlu diimbau, karena kepatuhan mereka cukup tinggi dan datang sendiri ke kantor untuk menanyakan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) PBB. Ini yang menjadi faktor mendorong Purbalingga menjadi juara satu dari sisi penerimaan PBB di wilayah DJP II," ujarnya, kemarin.(Bisnis Indonesia Sisipan Jateng dan DIY)
PURA MANGKUNEGARAN: Revitalisasi Pura Mangkunegaran diharapkan dapat segera terlaksana awal November. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng telah melelang proyek yang diperkirakan menelan dana Rp 9,5 miliar itu.
Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Yob S Nugroho, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu, mengemukakan Pemkot Solo hingga saat ini masih menunggu pengumuman pemenang lelang proyek revitalisasi Pura Mangkunegaran.
"Informasi yang kami peroleh sudah ada evaluasi revitalisasi Pura Mangkunegaran yang dilakukan BP3 Jateng di Yogya. Dan saat ini kami masih menunggu pemenang lelang untuk melaksanakan proyek itu," katanya.(Solopos)
SANKSI LISTRIK: PLN UPJ Manahan Solo memberi sanksi biro teknik listrik (BTL) yang dinilai nakal dan tidak bertanggung jawab terkait pemasangan instalasi listrik sistem prabayar di selter PKL Manahan.
Menurut Manajer PLN UPJ Manahan Maryanto DS, BTL tersebut diberi sanksi tidak boleh melakukan aktivitas selama satu bulan. "Itu sebagai pelajaran bagi mereka agar tidak mengulangi hal yang sama," ujarnya, kemarin.
Dia mengimbau kepada Paguyuban PKL Gotong Royong Manahan untuk berkoordinasi dengan PLN jika ingin memasang instalasi listrik baru. "Kalau PKL ingin memasang instalasi listrik yang baru, datang saja ke PLN dan berkoordinasi dengan kami. Kami akan memberikan solusi bagi PKL," papar Maryanto.
0 comments:
Tinggalkan Komentarmu